Dalam upaya menjaga keharmonisan antara pemerintah dan Gereja, dialog persaudaraan yang saling menguatkan dinilai penting dilakukan. Semangat inilah yang ditunjukkan Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus SE, saat melakukan kunjungan silaturahmi ke Uskup Keuskupan Manado, Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC, di Kantor Sekretariat Keuskupan Manado, Jalan Sam Ratulangi, Kota Manado, Rabu (29/10/2025).
Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab dan penuh kehangatan, mencerminkan kedekatan antara dua lembaga — pemerintah provinsi dan Keuskupan Manado. Gubernur Yulius mengungkapkan bahwa kunjungannya kali ini membangkitkan kenangan saat pertama kali ia datang memohon doa restu ketika mencalonkan diri sebagai gubernur.
“Ini kali kedua saya duduk di kursi ini bersama Bapa Uskup. Pertama kali waktu saya mencalonkan diri sebagai gubernur. Rasanya seperti pulang ke rumah,” ujar Gubernur Yulius penuh keakraban.
Dalam perbincangan tersebut, Gubernur menegaskan pentingnya menjaga ketertiban dan membangun sinergi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
“Pemerintah tentu mendengar semua masukan dari masyarakat, termasuk dari Gereja. Namun setiap langkah butuh proses dan perencanaan yang tertib. Tidak semua masalah bisa diselesaikan secepat membalik telapak tangan, tapi kami bekerja dengan komitmen dan hati,” ungkapnya.
Sementara itu, Uskup Manado Mgr. Rolly Untu MSC menyampaikan apresiasinya atas perhatian pemerintah provinsi terhadap kehidupan umat dan pelayanan Gereja Katolik di Sulawesi Utara. “Kami berterima kasih atas kehadiran Bapak Gubernur. Ini menunjukkan perhatian dan kedekatan pemerintah dengan Gereja. Dukungan yang telah diberikan selama ini sangat berarti, terutama dalam kegiatan Gereja Katolik di wilayah Sulut,” kata Uskup Manado.
Uskup Rolly juga menegaskan pentingnya kolaborasi moral antara pemerintah dan Gereja dalam membangun masyarakat.
“Gereja harus berjalan berdampingan dengan pemerintah, dan sebaliknya. Dua hal ini tidak dapat dipisahkan, karena keduanya bekerja untuk kebaikan bersama. Wilayah Keuskupan Manado sangat luas, sehingga kami tentu membutuhkan dukungan pemerintah di berbagai bidang,” terangnya.
Dialog tersebut juga membahas berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan pelayanan masyarakat di Sulawesi Utara, sekaligus membuka peluang kolaborasi antara Gereja dan pemerintah.
Salah satu topik yang dibicarakan adalah dukungan terhadap pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (PESPARANI) Provinsi Sulut. Gubernur Yulius menyampaikan komitmen pemerintah untuk mendukung penuh kegiatan tersebut.
“Selama tidak ada agenda mendesak yang bersamaan, saya pasti hadir. Pemerintah siap membantu, karena kegiatan seperti ini membangun nilai-nilai persaudaraan dan memperkuat kebersamaan antarumat,” ujarnya.
Menutup pertemuan, Gubernur Yulius mengajak seluruh umat Katolik di Sulawesi Utara until berpartisipasi dan mendukung Perayaan Natal Nasional 2025 yang akan digelar di provinsi tersebut.
“Mari bersama-sama menjadikan Natal Nasional nanti sebagai momentum memperkuat persatuan dan meneguhkan semangat toleransi di Bumi Nyiur Melambai,” katanya.






